ini nih bahayanya kecanduan belanja

Senin, 09 April 2012


Jakarta - Belanja merupakan kegiatan yang sangat digemari para wanita, dan tak sedikit yang dijuluki sebagai 'shopaholic' karena memiliki kebiasaan belanja yang berlebihan. Mengetahui adanya program diskon di salah satu pusat perbelanjaan, membuat wanita para penggila belanja langsung berburu belanjaan. Padahal, hal tersebut bisa berdampak negatif pada kondisi keuangan. Tak hanya itu saja, perilaku berbelanja berlebihan ini juga dapat menggangu mental.




eperti dikutip dari eHow, kebiasaan belanja kompulsif dikenal dengan obsesi aktivitas belanja dan membeli. Perilaku ini mendorong si pembeli untuk membelanjakan uang yang dimilikinya atau bisa juga dengan uang yang belum dimilikinya (dengan kartu kredit bahkan hingga meminjam uang ke orang lain).
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Richmond dan University of Illinois at Urbana-Champaign dan dimuat dalam 'The Journal of Consumer Research', menunjukkan bahwa para 'shopaholic' memenuhi 8,9 persen dari populasi. Ini sama halnya dengan lebih dari 25 juta orang Amerika dan sekitar 90 persen di antaranya adalah wanita.
dikarenakan kecanduan," ujar Benson, seorang ahli dalam menangani para shopaholic. Ia yakin bahwa frase 'wanita harus berbelanja' merupakan ungkapan klise yang memicu timbulnya kebiasaan yang tidak sehat.

Ketika belanja secara kompulsif, "Anda tidak akan pernah merasa cukup membeli sesuatu yang sebenarnya tidak benar-benar dibutuhkan," papar Benson. "Ini seperti mencari cinta di tempat yang salah," tambahnya.
Pakaian, sepatu, aksesori, produk kecantikan dan buku merupakan barang-barang yang dibeli oleh para penggila belanja tersebut, khususnya wanita. Saat para wanita ini mencari bantuan kepada Benson dengan terapi ritel, mereka telah mengalami kehidupan pribadi yang rusak dari aspek lain di luar keuangan.

Gangguan perilaku belanja kompulsif itu ditandai dengan empat fase berbeda yaitu antisipasi, persiapan, belanja dan belanja. Saat berbelanja untuk sebuah kesenangan, para shopaholic tersebut mengalami perasaan gembira yang berlebihan. Namun, setelah itu mereka mengalami kekecewaan, depresi dan kurangnya rasa puas.

"Penyesalan pembeli adalah sesuatu yang terjadi dari waktu ke waktu. Membeli secara kompulsif bisa menimbulkan tak hanya masalah keuangan, tapi pekerjaan atau bisa juga interpersonal," tutur Benson.

(hst/rma)

abis baca ini gue berasa tobat :(,semoga copas artikel ini berguna buat semua :)

http://wolipop.detik.com/read/2012/04/09/164417/1888069/1141/ini-bahayanya-jika-kecanduan-berbelanja

1 comments:

simpel mengatakan...

kebiasaan cewe

Posting Komentar

Blog contents © caffucino 2010. Blogger Theme by Nymphont.